• Metrik Kualitas Penelusuran Google

Google Mengungkapkan Metode untuk Mengukur Kualitas Penelusuran

  • Felix Rose-Collins
  • 2 min read
Google Mengungkapkan Metode untuk Mengukur Kualitas Penelusuran

Intro

Google menggunakan pendekatan multi-segi untuk mengukur kualitas hasil penelusurannya, termasuk survei, evaluasi ahli, dan analisis perilaku pengguna. Elizabeth Tucker, Direktur Manajemen Produk Google untuk Penelusuran, merinci metode-metode ini dalam episode podcast "Search Off The Record" baru-baru ini, yang memberikan wawasan tentang bagaimana Google menavigasi kompleksitas peningkatan kualitas penelusuran.

Bagaimana Google Mengukur Kualitas Penelusuran

Strategi Google untuk menilai kualitas penelusuran melibatkan beberapa metrik dan metode untuk memastikan bahwa mereka memberikan hasil yang relevan, akurat, dan dapat dipercaya.

Survei Pengguna dan Evaluator Manusia

Tucker menjelaskan bahwa Google mengambil sampel kueri dan meminta penilai manusia untuk menilai relevansinya. Para evaluator ini membantu Google memahami seberapa baik hasil pencarian memenuhi kebutuhan pengguna.

Analisis Perilaku

Google juga menganalisis pola perilaku pengguna untuk menentukan apakah pengguna menemukan informasi yang mereka cari. Analisis ini membantu menyimpulkan keefektifan hasil penelusuran berdasarkan interaksi pengguna.

Tantangan Mengukur Kualitas Penelusuran

Tucker mengakui sulitnya mengukur kualitas pencarian, terutama karena perilaku pengguna berevolusi dengan kemampuan pencarian yang lebih baik.

Kueri Kompleks

Seiring dengan meningkatnya kualitas penelusuran, pengguna cenderung membuat pertanyaan yang lebih kompleks, sehingga menciptakan target baru bagi tim penelusuran Google. Tucker mencatat, "Semakin baik kami dapat melakukan hal ini, semakin menarik dan sulit pencarian yang akan dilakukan orang."

Metrik Kontra-Intuitif

Tucker menunjukkan bahwa beberapa metrik dapat menyesatkan dalam jangka pendek. Sebagai contoh, performa pencarian yang buruk pada awalnya dapat meningkatkan aktivitas pencarian karena pengguna kesulitan menemukan informasi, tetapi performa yang buruk secara berkelanjutan pada akhirnya akan menurunkan penggunaan.

Mengukur Kualitas Penelusuran

Google mengandalkan serangkaian metrik yang luas untuk mengukur kualitas penelusuran, termasuk relevansi, akurasi, kepercayaan, dan kesegaran. Namun, Tucker menekankan bahwa tidak semua hal yang penting dapat diukur, dan tidak semua hal yang dapat diukur itu penting.

Pencarian Sederhana vs. Pencarian Kompleks

Kueri sederhana, seperti mencari "Facebook", relatif mudah ditangani oleh mesin pencari. Namun, penelusuran yang lebih kompleks atau khusus membutuhkan analisis dan perhatian yang ketat, terutama ketika menyangkut informasi penting seperti penelusuran yang berhubungan dengan kesehatan.

Elemen Manusia

Tucker menyoroti pentingnya elemen manusia dalam pendekatan Google terhadap kualitas penelusuran. Penilai manusia memainkan peran penting dalam menilai hasil penelusuran di dunia nyata, sementara para insinyur dan manajer produk bekerja untuk menyempurnakan algoritme berdasarkan umpan balik ini.

Melihat ke Depan

Upaya Google untuk meningkatkan kualitas penelusuran terus dilakukan karena evolusi teknologi dan konten web yang terus berlangsung. Tucker menyatakan, "Jika kami hanya berdiam diri, pencarian akan menjadi lebih buruk."

Implikasi untuk Pemasar

Memahami pendekatan Google terhadap kualitas penelusuran dapat membantu pemasar menyelaraskan strategi mereka dengan standar Google yang terus berkembang.

Hal-hal penting yang dapat diambil:

  • Kualitas di atas Kuantitas: Fokus pada pembuatan konten berkualitas tinggi yang berpusat pada pengguna.

  • Merangkul Kompleksitas: Kembangkan konten yang menjawab kebutuhan pengguna yang bernuansa dan spesifik.

  • Berpikirlah untuk Jangka Panjang: Memprioritaskan kinerja yang berkelanjutan dan kepuasan pengguna.

  • Pendekatan Holistik: Kombinasikan metrik kuantitatif dengan penilaian kualitatif.

  • Tetap Beradaptasi: Tetap fleksibel dan siap menyesuaikan strategi seiring dengan perubahan teknologi dan perilaku pengguna.

  • Berpusat pada manusia: Menghargai wawasan manusia bersama dengan AI dan analisis data.

Dengan memprioritaskan pengalaman pengguna dan beradaptasi dengan standar Google, pemasar dapat memenuhi kebutuhan audiens mereka dengan lebih baik dan meningkatkan visibilitas penelusuran mereka.

Felix Rose-Collins

Felix Rose-Collins

Ranktracker's CEO/CMO & Co-founder

Felix Rose-Collins is the Co-founder and CEO/CMO of Ranktracker. With over 15 years of SEO experience, he has single-handedly scaled the Ranktracker site to over 500,000 monthly visits, with 390,000 of these stemming from organic searches each month.

Mulai gunakan Ranktracker... Gratis!

Cari tahu apa yang menghambat situs web Anda untuk mendapatkan peringkat.

Buat akun gratis

Atau Masuk menggunakan kredensial Anda

Different views of Ranktracker app